Senin, 04 Mei 2009

MAKALAH

BAB I

PENDAHLUAN

Dalam perkembangannya suatu usaha maka banyak orang akan berpikiran maju dan berkeinginan untuk memiliki usaha sendiri dan berpeng hasilan besar maka banyak orang yang ingin mendirikan CV/PT dengan banyaknya keinginan tersebut maka banyak peraturan atau syatar yang harus di lakukan seseorang untuk dapat memiliki suatu perusahaan sendri baik itu CV/PT bahkan yang lainnya .Untuk mendirikan CV/PT harus melalui prosedur yang telah di tetapka seperti berikut:

TAHAPAN PROSES PENDIRIAN DAN PERIZINAN CV/PT

Company Formation and Business Licensing Consultant

AHAP 1 : Persiapan (Konsultasi, Pengisian Formulir Pendirian PT dan Surat Kuasa)

· Konsultasi diperlukan untuk mengetahui ruang lingkup pendirian PT, biaya dan cara pembayaran, prosedur dan persyaratan yang dibutuhkan untuk pendaftaran dan perizinan serta berbagai aspek terkait dengan kegiatan usaha yang akan dilaksanakan perseroan.

· Persiapan dilakukan oleh para pendiri peseroan dengan mengisi formulir dan surat kuasa pendirian PT.

· Lama Proses; tergantung para pendiri perseroan

TAHAP 2 : Pembuatan Draft/Notulen Anggaran Dasar PT

· Draf/Notulen anggaran dasar dibuat berdasarkan informasi yang dibuat oleh para pendiri perseroan didalam Formulir pendirian PT dan Surat Kuasa.

· Lama proses; 1 (satu) hari kerja setelah permohonan diajukan

· Persyaratan yang dibutuhkan;

a. Melampirkan asli Formulir dan Surat Kuasa Pendirian PT

b. Melampirkan copy KTP para pendiri dan pengurus

c. Melampirkan copy KK pimpinan perusahaan (pesero aktif/direktur perseroan)

TAHAP 3 : Pembuatan Akta Pendirian PT

· Proses pembuatan Akta Pendirian dilakukan oleh Notaris yang berwenang

· AKTA PENDIRIAN PT akan dibuat dan ditandatangani oleh NOTARIS yang berwenang dan dibuat dalam bahasa Indonesia.

· Lama Proses; 1 (satu) hari kerja setelah permohonan diajukan

TAHAP 4 : Surat Keterangan Domisili Perusahaan

· Permohonan Surat Keterangan Domisili diajukan kepada Kepala Kantor Kelurahan setempat sesuai dengan Alamat Kantor perusahaan berada, sebagai bukti keterangan/keberadaan alamat perusahaan,

· Lama Proses; 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diajukan

· Persyaratan lain yang dibutuhkan :

a. Copy Kontrak/Sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha

b. Surat keterangan dari pemilik gedung apabila bedomisili di gedung perkantoran

c. Copy PPB tahun terakhir sesuai tempat usaha untuk perusahaan yang berdomisili di RUKO/RUKAN

TAHAP 5 : NPWP-Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan sebagai Wajib Pajak

· Permohonan pendaftaran nomor pokok wajib pajak diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak

· sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan.

· Lama Proses NPWP; 2 (dua) hari kerja permohonan diajukan dan

· Lama Proses SKT wajib pajak; 2 (dua) hari kerja permohonan diajukan

· Persyaratan lain yang dibutuhkan :

a. Bukti PPN atas sewa/kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili di gedung perkantoran

TAHAP 6 : Pendaftaran ke Pengadilan Negeri

· Permohonan ini diajukan kepada Kantor Penitera Pengadilan Negeri setempat sesuai keberadaan domisili atau tempat kedudukan perseroan.

· Lama Proses; 2 (dua) hari kerja setelah Permohonan diajukan

· Persyaratan lain yang dibutuhkan :

a. Melampirkan Asli Akta Pendirian.

TAHAP 7 : UUG/SITU-Surat Izin Tempat Usaha

UUG/SITU Ini diperlukan untuk proses Izin Usaha Industri/Tanda Daftar Industri atau SIUP-Surat Izin Usaha Perdagangan atau untuk Izin kegiatan usaha yang dipersyaratkan adanya UUG/SITU berdasarkan Undang-undang Gangguan.

TAHAP 8 : SIUP-Surat Izin Usaha Perdagangan

· Permohonan SIUP diajukan kepada Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten/Propinsi sesuai dengan keberadaan domisili Perusahaan.

· Lama Proses; 10 (sepuluh) hari kerja setelah permohonan diajukan

· Penggolongan SIUP terdiri dari SIUP Besar, Menengah dan Kecil dengan ketentuan sebagai berikut :

a. SIUP Besar untuk Modal disetor diatas 500 Juta,

b. SIUP Menengah untuk Modal disetor diatas 200 juta s.d 500 juta.

c. SIUP Kecil untuk Modal disetor s.d 200 juta.

TAHAP 9 : TDP-Tanda Daftar Perusahaan

· Permohonan pendaftaran diajukan kepada Kantor Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran perusahaan sesuai dengan domisili perusahaan.

· Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TANDA DAFTAR PERUSAHAAN sebagai bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 37/M-DAG/PER/9/2007 tentang “PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN”

· Lama Proses; 14 (empatbelas) hari kerja setelah permohonan diajukan

Untuk informasi prosedur dan persyaratan Tanda Daftar Perusahaan, klik disini TDP

TAHAP 10 : 1 (satu) set dokumen yang dilegalisir oleh Notaris

· Setelah semua dokumen selesai kami akan ajukan ke Notaris untuk dilegalisir sesuai dengan aslinya.

· Lama Proses; 1 (satu) hari kerja setelah permohonan diajukan

TANDA DAFTAR PERUSAHAAN (TDP)

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang “WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN”.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP) wajib dimilki oleh perusahaan/badan usaha Penanaman Modal Asing (PT-PMA), PT Non PMA, CV, Koperasi, Firma atau perusahaan perorangan yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan.

PROSEDUR PERMOHONAN

Bagi permohonan TDP badan usaha/perusahaan PT-PMA, PT Non PMA, dan Yayasan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Menteri Kehakiman & HAM RI, atau persetujuan dan atau setelah tanggal penerimaan laporan.

Bagi permohonan TDP badan usaha KOPERASI maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian/Perubahan dari Instansi Terkait.

Bagi permohonan badan usaha/perusahaan PT atau perusahan perorangan maka badan usaha/perusahaan harus terlebih dahulu didaftarkan kepengadilan negeri setempat sesuai dengan Domisili Perusahaan.

Perusahaan mengambil formulir, mengisi, menandangani permohonan dan mengajukan permohonan TDP pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota/Kabupaten cq. Kantor Pendaftaran Perusahaan, sesuai domisili perusahaan.

Petugas dari Kantor Pendaftaran Perusahaan akan memeriksa dan meneliti, jika memenuhi syarat WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN, maka sertifikat TANDA DAFTAR PERUSAHAAN akan dikeluarkan.

PERSYARATAN

· Copy Ijin Persetujuan Investasi dari BKPM untuk PMA/PMDN (asli diperlihatkan)

· Copy Akta Pendiran (asli diperlihatkan)

· Copy Perubahan-perubahannya termasuk perubahan Modal, Kepemilikan Saham dan Perubahan Pengurus (asli diperlihatkan)

· ASLI SK. Menteri Hukum & HAM RI dan Laporan perubahan Akta

· Copy Surat Keterangan Domisili Perusahaan (asli diperlihatkan)

· Copy SIUP/SIUJPT/SIUPAL atau Izin Operasional Lainnya (asli diperlihatkan)

· Copy KTP Pengurus (Direksi & Komisaris) atau Pasport jika Pengurus adalah WNA

· Copy KTP Pemegang Saham atau Pasport jika WNA atau NPWP dan SK Menteri Kehakiman apabila Pemegang Saham adalah PT, Koperasi atau Yayasan

· Copy Pasport jika pengurus dan pemegang saham Warga Negara Asing

· Asli TDP untuk Perubahan atau Perpanjangan

Tahapan ini harus di lakukan bila mana kita adan membuat perusahaan baru yaitu CV/PT,yang mana bertujuan agar nantinya bias di akui keberadaan perusaan kita.

BAB II

BATANG TUBUH (ISI)

v Ruang lingkup

PT.Loro Enem nantinya akan mengembangkan usahanya di bidang pelayanan jasa kostruksi yang tentunya bersetandart internasional dan kami juga akan mengembangkan kemajuan teknologi dan pemanfaatan tenaga ahli di bidangnya dalam rangka untuk mencapai hasil yang maksimal dan untuk mengembangkan usaha kami ini tentunya di dukung oleh anggaran biaya.

Yang mana biaya ini adalah sebagai biaya awal yang nantinya di peruntukan sebagai modal usaha perusahaan kami ,diantaranya sebagai modal pembangunan sarana fisik dan non fisik

ü Sarana fisik

- Kantor

- Perlengkapan adminitrasi

ü Sarana non fisik

- Biaya awal untuk mendirikan cv (formulir,persiapan dan pemeriksaan dll)

v Pembuatan draf notulen








Anggaran biaya awal yang di butuhkan untuk pendirian PT.Loro Enem sebesar Rp.1.000.000.000,00 nilai ini sesuai dengan modal awal yang ada pada formulir pendaftaran ,dan ini akan tertulis pada draf notulen secara terperinci yang terlampir pada halaman belakang beserta yang lain

nya yang di butuhkan.

v Pembuatan akta pendirian perusahaan/pengesahan perusahaan

Akta pendirian perusahaan akan di lakukan oleh notris yang berwenang dengan berbahasa Indonesia,adapun

ini dari akta notaries ters

ebut adalah sebagai berikut:


v Keterangan domisili perusahaan

Sebagai informasi perusahaan kami berada di Jln.Tandes Kidul 4/26 RT 02 RW II,kelurahan Tandes Kid

ul kec.Tandes kota. Surabaya, sebagai persyaratan kami lampirkan keterangan domisili atau tempat perusahaan (PT) kami berada.

v Nomor wajib pajak

v Surat izin usaha

Di sini kami melampirkan surat izin usaha ,yang mana hal ini kami ajukan di tingkat kota madya karna tempat perusahaan kami berada pada wilayah kota madya,berikut Surat Izin Usaha Perdagangan kami.

v TDP-Tanda Daftar Perusahaan

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 37/M-DAG/PER/9/2007 tentang “PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN” Bagi perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TANDA DAFTAR PERUSAHAAN sebagai bukti bahwa Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar Perusahaan.maka perusahaan kami wajib daftar sebagai mana yang telah di tentukan dalam undang-undang berikut dukti daftar perusahaan kami.


Kiranya persyaratan yang di butuhkan untuk berdirinya perusahaan kami telah kami penuhi semua dan kini kami telah siap bersaing dan membuka peluang kerja bagi yang berkompeten di bidang yang kami kembangkan,dan untuk persyaratan-persyaratan mulai dari persiapan hingga selesai kurang lebih membutuhkan waktu 14 hari.

BAB III

KESIMPULAN

Dapat di simpulkan bahwa untuk mendirikan suatu perusahaan di butuhkan persyratan-peryaratan yang tentunya harus di penuhi,kurang lebih ada 10 persyaratan sebagai berikut :

1. Persiapan (Konsultasi, Pengisian Formulir Pendirian PT dan Surat Kuasa)

2. Pembuatan Draft/Notulen Anggaran Dasar PT

3. Pembuatan Akta Pendirian PT

4. Surat Keterangan Domisili Perusahaan

5. NPWP-Nomor Pokok Wajib Pajak dan Surat Keterangan sebagai Wajib Pajak

6. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri

7. UUG/SITU-Surat Izin Tempat Usaha

8. SIUP-Surat Izin Usaha Perdagangan

9. TDP-Tanda Daftar Perusahaan

10. 1 (satu) set dokumen yang dilegalisir oleh Notaris

Persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum ci atas di tujukan kepada para pembentuk perusahaan baru yang bertujuan agar adanya sebuah tanggung jawab serta terkoordinir keberadaanya.

DAFTAR ISI

· Daftar isi …………………………………………………………………………………… i

· BAB I

Pendahuluan …………………………………………………………………………

· BAB II

Batang Tubuh (ISI) ………………………………………………………………..

· BAB III

Kesimpulan …………………………………………………………………………

· DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA

· WWW.GOOGLE.COM (Cara mendirikan Perusahaan)

· Huda miftahul,diktat Profesinal skill ;surabaya


VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Visi

Menjadi Mitra yang terpercaya di Bidang Jasa Konstruksi.


Misi

ƒ Menyediakan Jasa Pelaksanaan Konstruksi yang bermutu tinggi dan berdaya
saing kuat baik di pasar dalam negeri ataupun international.
ƒ Meningkatkan kemampuan sumber daya guna Meningkatkan kinerja usaha
perusahaan.
ƒ Memupuk keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan.
ƒ Meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan usaha berlandaskan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
ƒ Meningkatkan daya saing melalui inovasi dan peningkatan efisiensi untuk
dapat menyediakan produk barang dan jasa yang berkualitas dengan harga
yang kompetitif serta pelayanan yang bermutu tinggi.
ƒ Meningkatkan kontribusi dan kemanfaatan bagi seluruh Stakeholder.
ƒ Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan serta turut aktif dalam
pembinaan koperasi, usaha kecil dan menengah melalui program kemitraan.

LANGKAH-LANGKAH PROSES SERTIFIKASI

MENYUSUN LAPORAN PEMBUKTIAN KOMPETENSI

1. Pendahuluan

Dalam bagian ini diuraikan cara-cara menyusun Laporan Pembuktian Kompetensi (LPK) yang menjabarkan praktek enjinering anda di tempat kerja.

Tujuan LPK adalah menunjukkan:

a. bagaimana anda mengaplikasikan di tempat kerja pengetahuan enjinering yang dimiliki, termasuk ketrampilan dan karakteristik umum.

b. dan aplikasi tersebut di atas memenuhi kompetensi serta karakter yang setara dengan para anggota tim enjiner dalam bidang pekerjaan yang serupa di Indonesia dalam kerangka pengesahan HAKI.

LPK harus berupa pekerjaan anda sendiri.

Harap ikuti seluruh instruksi yang ada dalam menyiapkan LPK anda. Hal utama yang dapat diukur dari LPK adalah penjabaran pengalaman kerja / proyek anda yang dituangkan dalam tiga episode, dan pernyataan kesimpulan tentang elemen kompetensi yang anda klaim.




2. Langkah-langkah dalam mempersiapkan suatu LPK

3. Komponen LPK

Pertama-tama anda harus melengkapi Formulir Aplikasi

3.1. Halaman Muka

LPK anda harus mempunyai halaman muka yang berisi foto ukuran 4x6 cm, nama lengkap, alamat, nomor anggota HAKI dan deklarasi atau sumpah (lihat contoh), dan nomor pendaftaran anda. Nomor pendaftaran diberikan untuk tiap formulir aplikasi dan harus selalu disebutkan dalam korespondensi kepada HAKI.

DEKLARASI





3.2. Salinan ijasah / kualifikasi yang disahkan

Anda harus melengkapi salinan dari ijasah asli dan kualifikasi lainnya yang berhubungan dengan keahlian teknik yang telah disahkan keasliannya. Untuk masing-masing kualifikasi harus disertai dengan salinan ijasah akademis yang telah disahkan.

Apabila kualifikasi ditulis dalam asing, anda harus melengkapi menterjemahkan kualifikasi tersebut ke dalam bahasa Indonesia oleh penterjemah yang telah disahkan. Nama dan alamat penterjemah harus ditulis dalam bahasa Indonesia.

Pengesahan dokumen-dokumen :

Setiap lembaran foto-copy dari dokumen asli, termasuk pengesahan terjemahan harus ditanda tangani oleh orang yang memiliki kewenangan untuk menerangkan bahwa lembaran foto-copy tersebut sesuai dengan aslinya. Tanda tangan harus dilampirkan dengan nama dengan huruf cetak, status, dan detail kontak dari si penandatangan yang berwenang. Dalam beberapa kasus, meterai harus dicantumkan.

Orang yang berwewenang dalam hal pengesahan salinan dokumen:

- Anggota penilai.

- Staff dari HAKI (cq. Kepala Sekertariat HAKI)

- Notaris yang berwenang di Indonesia.

- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Dalam semua kasus di atas, nama dan detail kontak dari orang yang memberi pengesahan salinan harus dicantumkan dan dapat dibuktikan dengan jelas.

Dokumen yang belum dipengesahan tidak akan dipertimbangkan. Proses penilaian akan baru dimulai bila semua pengesahan dokumen sudah lengkap.

3.3 Daftar Riwayat hidup

Meskipun Anda telah menyertakan pengalaman kerja yang anda banggakan di bidang teknik dalam 3 episode karir, akan tetapi untuk memperoleh persepsi penuh dari praktek pengalaman kerja dibidang teknik, HAKI memerlukan ringkasan dari riwayat kerja dari mulai lulus sarjana teknik sipil sampai sekarang.

Untuk setiap pengalaman dimana anda berkerja harap disertakan :

- Nama organisasi atau perusahaan dan lokasi termasuk detail kontak dimana memungkinkan

- Tanggal dan lama bekerja di perusahaan tersebut

- Jabatan

- Tanggung jawab/peran atau penjelasan singkat dari aktivitas yang dikerjakan

Riwayat hidup tidak boleh lebih dari tiga halaman berukuran A4.

3.4. Identifikasi dan pengembangan profesi yang berkesinambungan

Ringkasan singkat dari Kelanjutan Pengembangan Profesional yang sudah dicapai selama 3 tahun sebelum aplikasi penilaian ini, harus disertakan dalam Laporan Pengembangan Berkesinambungan. Kelanjutan Pengembangan Profesional ini dapat berbentuk :

- Kursus-kursus singkat yang diikuti

- Studi formal strata 2 keatas

- Konferensi dimana anda mempresentasikan makalah atau menghadirinya.

Ringkasan diatas tidak boleh lebih dari satu halaman berukuran A4.

3.5. Narasi yang menjelaskan 3 episode karir.

Anda diminta untuk mempresentasikan narasi untuk 3 episode karir secara terpisah. Sebuah episode karir adalah laporan tertulis dari pengalaman kerja anda di bidang teknik dalam periode tertentu atau pekerjaan profesional di bidang teknik yang menonjol. Dapat berbentuk :

- Proyek yang sudah dikerjakan atau yang sedang dikerjakan;

- Posisi khusus yang pernah dijabat atau yang sedang dijabat;

- Problem khusus yang anda harus pecahkan sebagai bagian dari pekerjaan.

Setiap narasi harus dengan kata-kata sendiri (minimum 1000 kata untuk setiap narasi dan ditulis dalam bahasa Indonesia).

Narasi tersebut, yang ditulis dengan kata-kata sendiri ini, juga akan merupakan bukti untuk penilai untuk menilai keahlian berkomunikasi anda. Narasi episode karir harus ditulis dengan menunjukan anda sendiri dalam berperan di dalam pekerjaan yang dijelaskan.

Narasi harus ditulis secara spontan dan tidak dibuat-buat untuk memenuhi ke-mampuan yang dispesifikasikan di dalam tabel.

Setiap narasi harus ditekankan pada masalah yang dihadapi dan tehnik anda dalam memecahkan masalah. Tujuan dari narasi ini untuk menilai kontribusi alamiah yang anda sumbangkan untuk proyek teknik – khususnya pada implementasi yang kritis. Harap dicatat bahwa tidak cukup hanya menjelaskan pekerjaan yang melibatkan anda. Peran anda harus dijelaskan secara jelas dan terperinci oleh anda, dan mudah di identifikasi pada saat penilaian. Anda harus memberi nomer pada setiap paragraf di setiap episode karir.

Setiap narasi harus mengikuti format sebagai berikut :

a. Pendahuluan

Ini akan memberikan gambaran kepada pembaca, tentang isi narasi dan didalam nya termasuk hal-hal sbb:

- Kronologi – tanggal dan lamanya episode karir ini;

- Lokasi geografis dari lokasi kerja

- Nama dari organisasi atau perusahan anda bekerja;

- Jabatan yang dipangku anda.

Bagian ini hanya terdiri dari 50 kata-kata.

b. Latar Belakang

Bagian ini menentukan pandangan dan menyediakan konteks dimana saudara bekerja. Hal-hal yang harus dimasukkan adalah :

· Jenis dari proyek enjinering secara keseluruhan

· Obyektivitas dari proyek

· Jenis dari ruang lingkup kerja saudara yang spesifik

· Gambar dari struktur organisasi yang mengindikasikan jabatan saudara

· Pernyataan atas kewajiban saudara (harap disediakan pernyataan resmi dimana tersedia)

Bagian ini dapat sekitar 200-500 kata

c. Aktivitas tempat kerja pribadi

Ini adalah bagian utama dari narasi dan kunci dari komponen penilaian. Dibagian ini saudara harus menerangkan / menggambarkan secara detail pekerjaan yang sebenarnya dikerjakan oleh saudara.

Tidaklah cukup hanya menggambarkan pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah tim atau group tapi harus dilengkapi peranan saudara secara jelas. Disini kemampu an enjinering pribadi saudara sedang dinilai.

Bagian ini harus meliputi hal-hal sebagai berikut :

· Detail teknik dari pekerjaan;

· Bagaimana saudara mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian teknik saudara;

· Tugas-tugas yang didelegasikan kepada saudara dan bagaimana saudara menjalaninya;

· Problem atau kesulitan teknik tertentu yang saudara dapat dan bagaimana cara mengatasi dan memecahkannya.

· Strategi yang dipikirkan saudara termasuk pekerjaan asli atau desain kreatif yang ada;

· Bagaimana saudara bekerja dengan anggota tim lainnya.

Bagian ini dapat sekitar 500 – 1000 kata.

d. Ringkasan

Bagian ini meringkas kesan saudara atas pekerjaan atau peran saudara didalam nya. Hal-hal yang termasuk meliputi sebagai berikut :

· Pandangan saudara atas proyek secara keseluruhan

· Bagaimana perjalanan proyek didalam memenuhi tujuan atau persyaratan-persyaratan.

· Bagaimana kontribusi peranan pribadi saudara terhadap proyek.

Bagian ini dapat sekitar 50 –100 kata.

3.6. Verifikasi dari episode karir

LPK yang diserahkan harus semuanya pekerjaan saudara. Ini diperlukan supaya kemampuan asudara dapat dinilai secara tepat. Saudara akan diminta untuk menanda -tangani deklarasi berikut pada lembaran bagian muka dari LPK saudara yang memberikan kesaksian bahwa LPK yang diberikan adalah asli dan merupakan hasil kerja saudara:

‘Semua pernyataan-pernyataan dari fakta didalam laporan ini adalah asli dan benar dan Saya sudah membuat klaim atas kemampuan yang diminta dengan sejujurnya. Laporan ini adalah hasil karya saya dan representasi yang benar dari kemampuan pribadi dalam bahasa Indonesia tertulis.

Saya mengkonfirmasikan bahwa Saya mengerti bahwa anggota-anggota dari tim teknik di Indonesia di minta untuk memperlihatkan sebuah komitmen untuk melatih tanggung jawab yang profesional dan sopan didalam semua aspek dari pekerjaan mereka’.

3.7. Analisa Saudara terhadap narasi dan ringkasan dari kemampuan yang diklaim

Selesaikan tiga narasi yang diminta, lalu analisa masing-masing bagian dari narasi tersebut untuk mencocokkan kemampuan yang telah dispesifikasikan dari bagain-bagian elemen yang berhubungan. Dalam analisa ini saudara harus memberikan spesifikasi elemen-elemen dari setiap kemampuan yang saudara sudah lakukan.

Prosesnya dapat dijelaskan secara skematik dibawah ini :


Pernyataan ringkasan harus dipresentasikan dalam bentuk tabel yang mengindentifikasikan setiap elemen kemampuan yang diklaim dan mengindikasikan bagaimana dan dimana diaplikasikan oleh saudara. Penomoran pada paragraf disetiap peristiwa karir akan memperbolehkan saudara untuk mengkonstruksi pernyataan ringkasan tabel dengan mengidentifikasikan lokasi yang tepat dimana bukti-bukti untuk elemen kemampuan yang tertentu dapat ditemukan. Misalnya paragraf 4 di peristiwa karir 2 dapat ditemukan di PC.2.4

Format untuk matriks yang diminta dapat dilihat dibawah ini :

Ringkasan Pernyataan dari kemampuan yang diklaim

Elemen Kemampuan Bagaimana dan dimana didemonstrasikan Referensi paragraf di dalam Episode Karir
Mis : PC1.4 Deskripsi singkat atas bagaimana pencapaian elemen dapat didemonstrasikan dan di mana tempat/situasi elemen diaplikasikan saudara Identifikasikan paragraf yang bersangkutan dimana aplikasi elemen didemonstrasikan


4. Penilaian LPK

LPK anda akan dinilai untuk menentukan terpenuhinya kompetensi dasar terhadap kategori pekerjaan sejenis dalam tim enjiner. Bila ternyata kompetensi yang anda uraikan telah memenuhi standar kompetensi dasar generik HAKI, maka anda akan diberitahu secara tertulis. Bila kompetensi anda tidak memenuhi standar HAKI, anda akan diberitahu secara tertulis beserta alasannya.

Proses penilaian kompetensi HAKI adalah proses menyeluruh. Peserta yang belum dapat membuktikan kompetensinya pada proses pertamanya harus mengambil langkah-langkah tertentu – lewat pengembangan profesi yang berkesinambungan dan praktek tambahan sehari-hari di tempat kerja yang diarahkan – agar dapat mengembangkan kompetensi mereka yang masih kurang atau belum berkembang dengan baik.

HAKI berpendapat bahwa pembentukan kompetensi semacam itu sekurang-kurangnya akan memakan waktu 12 bulan. Karena itu LPK baru boleh diajukan ulang setelah lewat masa 12 bulan dari tanggal keluarnya hasil penilaian pengajuan LPK terdahulu. Peserta harus mengajukan permohonan baru.

KARAKTER UMUM INSINYUR PROFESIONAL

No.

Ciri-ciri

Tercapai

Komentar

1.

Kemampuan menerapkan pengetahuan akan ilmu

dan prinsip enjinering

2.

Kemampuan berkomunikasi secara efektif, tidak

hanya dengan sesama rekan dalam tim enjiner,

tapi juga dengan klien, pemakai jasa, rekanan

pemasok.

3.

Kemampuan melakukan identifikasi masalah,

melakukan formulasi dan membuat solusi dengan

bekerja dalam kerangka praktek enjinering dan

prosedur umum.

4.

Kemampuan menyoroti elemen tertentu dalam

sistem.

5.

Kemampuan untuk berfungsi secara efektif sebagai

Individu dan peserta dalam tim multi-disiplin dan

dalam kapasitas sebagai anggota.

6.

Kepekaan akan masalah sosial, kultural dan lingkungan

7.

Pengertian dan komitmen akan tanggung jawab professional dan tanggung jawab etis / moral.

8.

Kapasitas untuk belajar seumur hidup.

UNIT PC1 : Praktek enjinering

Elemen

Kriteria Perilaku

Prestasi

Jelaskan kapan, di mana

dan bagaimana diperolehnya

PC 1.1.

a.

Berpraktek dalam bidang enjinering sesuai

Y / T

dengan kode etik, yang menjadi bagian

Menghadirkan &

utama dalam kegiatan sehari-hari.

mengembangkan

b.

Mendemonstrasikan penggunaan teknik

sebuah citra

enjinering beserta peralatannya secara tepat

profesional

c.

Menghasilkan produk aplikasi teknik yang

Tepat.

d.

Membuat laporan.

e.

Mengidentifikasi kesempatan untuk meme-

cahkan masalah dengan mengaplikasikan

pengetahuan enjinering.

PC 1.2.

a.

Ambil bagian dalam aktifitas pengembangan

Y / T

profesional enjinering.

Melanjutkan

pengembangan profesional seca-ra kontinyu

b.

Mempelajari IP pengetahuan dibidang non-enjinering dan ketrampilan untuk membantu perolehan produk enjinering

PC 1.3.

a.

Berinteraksi dengan profesional yang tepat

Y / T

dan ahli dalam bidangnya untuk mendapat

Mengintegrasi

Kan kemampuan

dan mengembangkan pengetahuan seluas-

luasnya

enjenering

b.

Mencari seluas-luasnya segala sumber infor-

dengan

masi untuk mengembangkan dan memperku-

masukan dari

profesional lain-

nya.

kuat enjinering pada saat ini.

PC 1.4

Mengembangkan

solusi enjenering

yang praktis

a.

b.

c.

Mengidentifikasikan dan mengusulkan option

untuk menghasilkan solusi yang praktis.

Menerapkan prinsip-prinsip dari solusi yang ada.

Mengajukan cara-cara untuk pengujian,

Pengukuran dan evaluasi teknis.

Y / T



UNIT PC 2 : Perencanaan dan Desain Enjinering

Elemen

Kriteria Perilaku

Prestasi

Jelaskan kapan, di mana

dan bagaimana diperolehnya

PC 2.1

a.

Mendokumentasikan persyaratan, melakukan negosiasi dan mendapatkan persetujuan akan

Y / T

kriteria penerimaan.

Menginterpretasi

b.

Menganalisa persyaratan klien akan kriteria

kan dan menempatkan persyaratan-

desain untuk memastikan bahwa seluruh spesi-fikasi yang pantas sudah termasuk dalam persyaratan rancangan.

Persyaratan

desain

c.

Meninjau persyaratan desain dengan mempertim bangkan dampak pada rencana / desain di-semua faktor.

e.

Memilih dan melaksanakan standar enjinering dan spesifikasi desain untuk menulis spesifikasi

fungsional yang lulus persyaratan.

f.

Mendefinisikan kriteria penerimaan dengan klien.

PC 2.2

a.

Mengaplikasikan berbagai konsep rancangan

Y / T

yang mungkin dilakukan dengan merespon

Mempersiapkan proposal konsep

terhadap kewajiban seperti perkembangan yang dapat dipertanggung jawabkan.

dan mencari

arahan dalam

b.

Menganalisa kemungkinan konsep desain untuk mencapai persyaratan desain.

Teknologi terbaru

c.

Mencari nasehat dari personel atau sumber yang tepat bilamana proposal konsep mempunyai per-

syaratan enjinering yang tidak standar.

PC 2.3

a.

Mengatur tugas desain untuk memenuhi

Y / T

hasil dan struktur biaya yang sudah disetujui.

Melaksanakan proses perencanaan dan

b.

Menganalisa dan menyeleksi sumber-sumber / sistem-sistem / proses-proses untuk mengem- bangkan rencana atau desain.

desain

c.

Memeriksa solusi desain dengan menggunakan

spesifikasi enjinering.

d.

Membuat dokumentasi.

PC 2.4

a.

Meninjau desain untuk memastikan bahwa per-

Y / T

syaratan pengguna telah dilaksanakan.

Meninjau ulang desain untuk mendapatkan

b.

Menginformasikan pengguna tentang pengaruh yang dapat terjadi dari cara penggunaan.

persetujuan

PC 2.5

Mempertahankan

a.

Memastikan bahwa dokumen pendukung yang diperlukan untuk mengimplementasikan desain sudah akurat, singkat, lengkap dan jelas.

Y / T

Dokumentasi selama proses desain

b.

Memastikan bahwa hal-hal yang di desain sudah diidentifikasikan dengan cara dokumentasi desain yang telah disetujui

c.

Melaksanakan proses kontrol dokumen yang di- setujui dalam melakukan perubahan pada desain

d.

Memastikan bahwa dokumentasi desain tetap akurat dan berlaku selama pengembangan desain

PC 2.6

a.

Mengembangkan jadwal test secara berkala

Y / T

untuk memonitor kinerja.

Meninjau ulang produk desain

Selama operasional

UNIT PC 3 : Manajemen Diri Sendiri Di Bidang Kerja Enjinering

Elemen

Kriteria Perilaku

Prestasi

Jelaskan kapan, di mana

dan bagaimana diperolehnya

PC 3.1

a.

Mengatur waktu dan proses sendiri.

Y / T

b.

Berinisiatif di tempat kerja.

Mengatur diri

c.

Menyelesaikan tugas secara kompeten dan

sendiri

tepat waktu

d.

Menunjukkan etika profesional bilamana

ada kesempatan

e.

Mampu mengatasi adanya perubahan

PC 3.2

a.

Berkomunikasi dengan pihak lain secara efektif

Y / T

Bekerja secara

efektif dengan

kelompok

b.

c.

d.

Mengembangkan dan mempertahankan keper-

cayaan dan keyakinan dari kolega, klien dan rekan kerja melalui kinerja yang kompeten.

Mencari dan menghargai masukan baik dari pihak internal maupun eksternal untuk memper-

lancar komunikasi.

Mendukung etika kelompok

PC 3.3

Mengatur infor-masi

a.

b.

menempatkan dan meninjau ulang informasi yang relevan.

Mengaplikasikan perundang-undangan yang

Relevan, persyaratan / peraturan dan standar-

Y / T

c.

d.

standar yang ada.

Mendokumentasi proses dan hasilnya.

Menganalisa informasi.

PC 3.4.

a.

Memprioritaskan berbagai kebutuhan untuk men

Y / T

capai tujuan pribadi.

Mengatur priori- tas pekerjaan dan

b.

Mempersiapkan, memonitor dan meninjau ulang rencana kerja, program dan anggaran.

tenaga kerja

PC 3.5.

Membangun dan mempertahankan hubungan kerja dengan pelang- gan dan lain-lain.

a.

b.

Bekerja sama dengan pelanggan / rekanan ker-

ja dalam hubungan yang sesuai dalam merenca-nakan dan melaksanakan proyek.

Menyiapkan laporan kemajuan yang teratur dan

Lengkap.

Y/T











Apakah itu Pengembangan Profesi Berkesinambungan? (PPB)

Secara umum, PPB adalah seluruh aktifitas yang meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan pertimbangan teknis kita, hal mana dapat membuat kita:

- lebih produktif

- mengerti dan menerapkan kemajuan-kemajuan dalam teknologi

- mampu menerima perubahan-perubahan dalam perjalanan karir

- mampu melayani masyarakat dengan lebih baik

Jenis-jenis PPB

1. Pendidikan Formal dan Kegiatan Pelatihan Formal

2. Kegiatan Belajar Informal

3. Konferensi dan Rapat-rapat komite

4. Presentasi dan Makalah

5. Aktivitas Pelayanan Masyarakat (tanpa imbalan)

6. Keterlibatan Dalam Industri (untuk akademisi)

7. Kegiatan Pekerjaan Proyek

Faktor Bobot Untuk PPB

1. Pendidikan formal

- Pendidikan tatap muka/kuliah formal : dihitung dari jumlah sks, bobot 2

- Pendidikan jarak jauh : dihitung dari jumlah sks, bobot 1

- Shortcourse/pelatihan internal yang ber-

hubungan langsung dengan disiplin HAKI : bobot 1

- Shortcourse/pelatihan internal yang tidak

berhubungan lsg dengan disiplin HAKI : bobot 0,5

- Riset (*) : dihitung dari jumlah waktu riset, bobot 1

maks 40 jam

2. Kegiatan belajar informal

- Belajar sendiri : bobot 0,5, maks 10 jam/kasus belajar, atau

total maks 20 jam

- Belajar karena keperluan pekerjaan : bobot 1, maks 10 jam/kasus belajar, atau

total maks 40 jam

3. Konferensi dan Rapat-rapat Komite HAKI : bobot 1

4. Publikasi, Presentasi, dan Pengajaran

- Menulis makalah teknik (*) : 40 jam untuk satu makalah teknik yang

dipublikasikan dalam forum terbuka atau jurnal,

menjadi 50 jam apabila makalah di-review

sebelum publikasi

- Presentasi : dihitung dari waktu presentasi, bobot 10,

maks 10 jam

- Menulis diktat atau makalah internal (*) : 20 jam untuk satu publikasi

- Mengajar/memberi bimbingan

di perguruan tinggi : dihitung dari jumlah sks, bobot 2, maks 10 jam

5. Aktivitas pelayanan masyarakat : dihitung dari waktu pelayanan, bobot 1,

maks 20% dari total jam PPB

6. Keterlibatan dalam industri (untuk

akademisi) (**) : bobot 1, maks 35 jam

7. Kegiatan pekerjaan proyek, yaitu pengalaman

dalam menangani pekerjaan sehari-hari (**) : boleh diperhitungkan maks 5 jam per proyek,

total maks 35 jam

Catatan:

(*) Bila dilakukan oleh lebih dari satu orang, maka bobot perlu dibagi dengan jumlah peserta

kelompok kerja.

(**) Hanya boleh diperhitungkan salah satu dari aktivitas butir (6) atau (7).

Ciri-ciri PPB

Aktivitas dapat disebut PPB apabila:

- Mempunyai obyektif tertentu yang jelas

- Mempunyai struktur formal dan terorganisir

- Membutuhkan partisipasi aktif anda

- Membuat pengetahuan dan ketrampilan profesional anda meningkat


DAFTAR AKTIVITAS YANG DINYATAKAN SEBAGAI PPB

No

Tanggal

Jenis

Aktivitas / Topik / Penyelenggara

Waktu (jam)

Aktual

Bobot

Waktu berbobot

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Jumlah aktivitas PPB ( 50 jam / periode 3 tahun)

Nama Lengkap : …………………………………. No. Anggota : ……………….

Tanda tangan : ………………………………..…

CONTOH I : LAPORAN RIWAYAT KERJA

Proyek : Pembangunan Gedung Sekolah TK, SD, SMP,

Lokasi : Jl. Pacuan Kuda Raya Pulomas, Jakarta Timur

Waktu : ( harus yang 3 tahun terakhir )

Jabatan : Resident Engineer

Lokasi tempat kerja sempit perkiraan luas tanah 8000 m2, berbatasan dengan batas pagar halaman Apartemen, letak lokasi proyek di tengah berhadapan dengan sepanjang pinggir kali.

Proyek bangunan gedung 3 lantai + 2 basement, seluas 4500 m2, jumlah tiang pancang yang terpancang = 330 buah @ 12,0 – 14,0 meter. Penulis melakukan tugas kerja sehari-hari di lapangan tidak lain daripada meneliti kembali dan pelajari atau koreksi desain struktur, design arsitek, design mekanikal dan elektrikal, beserta pekerjaan teknik sipil lainnya. Memeriksa langsung (on the spot) ke lapangan kerja dari awal pengukuran penempatan letak sumbu ke sumbu kolom.

Penulis melakukan rapat-rapat rutin tim kerja dua kali seminggu (senin-kamis), membahas bersama tentang desain arsitek, struktur dan lain sebagainya. Membuat laporan kerja mingguan, bulanan dan laporan kemajuan prestasi kegiatan pekerjaan.

Pelaksanaan yang dikerjakan selesai adalah pekerjaan :

Pemancangan tiang pancang + load test, dan tidak ada masalah yang dicurigai terhadap hasilnya.

Pekerjaan basement gudang dan basement parkir mobil.

Pekerjaan Ground Water Tank.

Pekerjaan sebagian pelat lantai dan kolom.

Pelaksanaannya, tidak dapat dilanjutkan sampai dengan selesai proyek karena kondisi negara kita tertindas krisis moneter dengan nilai tukar uang Rupiah terhadap US Dollar dan menaik terus, sehingga pihak pemilik bangunan memohon dalam rapat tim kerja proyek terutama kepada kontraktor beserta konsultan perencana & pengawasan untuk sementara diberhentikan pelaksanaannya.

Saya menghadapi masalah sebagai berikut di tempat pekerjaan proyek :

1. Pengukuran uizet di lapangan belum mencapai ukuran yang akurat, sehingga memerlukan pemikiran serta akal untuk mencapai ukuran yang akurat sesuai gambar site-plan perencanaan.

2. Gambar arsitek dengan gambar struktur yang dibuat konsultan perencanaan diketemukan berbeda letak, misalnya letak satu, dua kolom struktur tidak jelas. Sebagian balok struktur tingkat atas belum digambarkan.

3. Kegagalan satu tiang pancang dari empat buah tiang pancang dalam satu poer (pile cap).

4. Penyelesaian urusan izin pendahuluan belum selesai dan masih dalam proses, karena terkontrol petugas P2K – DKI akibat kegiatan kerja tidak lancar / terjadi stagnasi kerja.

5. kehabisan stock bahan besi beton berukuran diameter 25 mm dan diameter 28 mm, harganya naik dan dipasaran menghilang, termasuk kebutuhan akan semen PC.

6. Kekurangan tenaga kerja kasar (SDM) seperti tukang kayu, tukang besi, tukang batu dan sebagainya, terjadi lagi stagnasi kerja dan akibat hasil kemajuan pekerjaan ( nilai bobot dalam seminggu ) termasuk schedule kegiatan kerja sangat menurun.

7. Kejadian eskalasi harga bangunan menaik, sehingga penyele saian membuat harga satuan baru (harga pasaran) berbanding dengan harga satuan kontrak pelaksanaan yang disetujui. Bila proyek pemerintah menggunakan peraturan harga satuan pembangunan bangunan gedung negara tahun anggaran 1996/1997 disertai peraturan buku biru Dit.Jend. Cipta Karya. Dep.PU.

8.

PC 1.1

Menghadirkan dan mengambangkan sebuah citra profesional

PC 1.3

Mengintegrasikan kemampuan enjinering dengan masukan dari profesional lainnya.

PEMBANGUNAN STRUKTUR BAJA PABRIK MEISEI SARANA INDONESIA, SURALAYA – JAWA BARAT

Pemilik : PT. Meisei Sarana Indonesia

Waktu : ( harus yang 3 tahun terakhir )

Proyek ini adalah membuat bangunan pabrik yang memproduksi bahan untuk mengisolasi pipa (pipe insulation factory), luas lahan ± 5 ha, luas bangunan 3650 m2, struktur baja (± 300 ton). Paket pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah pembuatan pile cap + tie beam (karena tiang pancang sudah dilaksanakan oleh pihak lain) dan pembuatan serta pemasangan struktur baja.

Dalam pelaksanaan proyek ini, saya bertindak sebagai Manager Proyek dan bertanggung jawab penuh atas seluruh rangkaian aktivitas pekerjaan, mulai dari pemesanan material, memeriksa shop-drawing, schedule fabrikasi dan lapangan serta mengatasi semua masalah di lapangan.

Desain dan gambar struktur dilakukan oleh Meisei Corp. Japan, sehingga banyak ditemui detail-detail khusus yang sering dilaksanakan di Jepang, tapi tidak lazim di Indonesia, misalnya sambungan baut pada spant dilakukan tidak di kolom, tapi di ± ¼ bentang spant. Kami mencoba mengusulkan agar detail sambungan dipindahkan ke kolom, karena kami menyadari walau kelihatannya detail-detail ini sederhana, tetapi pada kenyataannya diperlukan presisi yang tinggi untuk mendapatkan hasil yang benar-benar tepat. Hal ini disebabkan ketrampilan dari tukang-tukang baja saat itu masih terbatas. Tetapi usulan kami ditolak, sehingga kami harus melaksanakan sesuai dengan gambar.

Kami mencoba membuat 1 buah spant dan ternyata setelah dirangkai, hasilnya kurang memuaskan, bisa terpasang tetapi kurang presisi. Setelah kami pelajari hal itu, kami berkesimpulan bahwa untuk detail-detail seperti itu tidak bisa bila hanya mengacu kepada gambar pabrikasi, karena kurang presisi sedikit saja disatu sisi bisa berdampak besar pada tempat lain. Sebagai contoh detail pemasangan potongan spant yang dilas ke kolom, bila terjadi kurang presisi sedikit saja pada pengelasan di kolom atau bila terjadi distorsi sedikit saja pada sudut spant, akan menyebabkan “lari” yang cukup besar pada detail sambungan spant. Kami menekankan pentingnya hal ini kepada regu pabrikasi di workshop tapi tetap saja hasilnya kurang memuaskan karena keterbatasan peralatan maupun skill dari man power yang ada. Kemudian kami mendiskusikan hal tersebut dengan personil yang terlibat (tim pabrikasi) dan akhirnya kami berkesimpulan bahwa harus dibuat platform yang cukup luas guna penyetelan dengan skala 1:1. karena dengan demikian baru bisa dipunyai suatu cetakan yang fixed dan tepat. Setelah penerapan system tersebut dijalankan, baru didapat hasil pabrikasi yang presisi.

Pekerjaan di site dimulai dengan penggalian tanah, pemotongan tiang dan pengecoran pile cap serta tie-beam. Sebelum melaksanakan pengecoran, dilakukan beberapa trial mix guna mendapatkan kepastian terhadap mutu beton yang disyaratkan (f’c = 200 kg/m2) dan akhirnya kami mendapatkan komposisi dari mix design yang sesuai yang akhirnya kami jadikan patokan untuk setiap kali membuat beton. Pengujian slump dan pembuatan-pembuatan benda uji serta pengetesan kuat tekan benda uji senantiasa dimonitor guna memastikan mutu beton tercapai. Semua pengecoran beton dilaksanakan secara site-mix dengan menggunakan 2 buah molen, dan berhasil dengan baik. Semua hasil pengetesan benda uji harus dilaporkan kepada Owner’s engineer yang sengaja didatangkan dari Jepang untuk memonitor proyek ini.

Bekerja dengan pihak Jepang memerlukan presisi yang saat itu kami rasakan “tuntutannya lebih tinggi” dari biasa, mereka sangat menekankan hal ini berulang kali. Sebagai contoh toleransi untuk crane run way hanya dibatasi sampai 5 mm antara dudukan yang satu dengan yang lainnya, padahal standar toleransi dari crane yang ada di Indonesia saat itu memperbolehkan lebih dari itu (± 1,5 cm).

Karena tuntutan yang tinggi tersebut memacu kami untuk bekerja extra hati-hati dan untuk itu harus dijaga presisi semua elevasi dan jarak dari elemen-elemen yang terkait, baik secara horizontal maupun vertical. Karena itu saya sebagai PM dari proyek ini mempersiapkan langkah-langkah praktis supaya presisi dapat terjaga, baik pada pekerjaan pondasi maupun pada pekerjaan pabrikasi konstruksi baja, karena saya berkeyakinan bila dari semula ukuran-ukurannya sudah tepat, maka akan mempermudah pekerjaan selanjutnya, terutama untuk pekerjaan struktur baja.

Langkah-langkah praktis yang diterapkan adalah:

1. Menyamakan pita meteran yang dipakai di site dan di workshop.

2. Menggunakan alat leveling (waterpass) untuk menjaga level.

3. Pada saat pemasangan angkur diberi platform / cetakan seperti pelat kaki kolom yang dipasang secara akurat, dipakukan pada tepi bekisting sehingga tetap terjaga presisinya (as dan level).

4. Pekerjaan pabrikasi di workshop diawasi secara ketat. Untuk elemen- elemen yang tipikal dibuat “cetakan” yang fix sehingga presisi terjaga.

Standar pabrikasi dan toleransi-toleransi yang disyaratkan sangat ketat, sehingga hal ini juga memacu kerjasama antara elemen-elemen yang terkait, baik dari segi pondasi hingga regu pabrikasi dan erection.

Proyek ini dapat diselesaikan dengan baik dan melalui proyek ini saya mendapatkan 2 manfaat sbb : yang pertama karena saya adalah satu-satunya engineer yang ditugaskan di site sehingga saya harus menyelesaikan semua masalah yang terjadi di lapangan. Kedua, saya memperoleh pengalaman bekerja di bawah pengawasan dengan memakai standar mutu yang diterapkan oleh pengawas dari Jepang.

PC 3.1

Mengatur diri sendiri

PC. 3.2

Bekerja secara efektif dengan kelompok